Banyak dari kita tidak tahu, bahwa kita punya otak kedua atau second brain. Apa itu second brain? Dan bagaimana cara membangun second brain atau otak kedua? Kita akan belajar dari buku, "Building a Second Brain" yang ditulis oleh Tiago Forte.
Otak Kita Terbatas Untuk Menyimpan Informasi
Apa yang diharapkan dari kita? Kalau otak manusia jaman sekarang tidak bisa menyimpan informasi sebanyak yang didapatkan. Otak kita hanya bisa menyimpan hal-hal yang penting saja. Seperti, trauma masa kecil, hari ulang tahun, jadi saksi perselingkuhan dan yang lainnya.
Tapi kita juga perlu menyimpan beberapa informasi walau tidak penting, tapi masih bisa bermanfaat buat masa depan. Apalagi kalau itu sebuah ide, konsep, rancangan, impian atau apapun yang berguna suatu saat nanti.
Selain dari sosial, kita juga mendapatkan informasi dari media sosial. Penyebaran informasi di media sosial sangat cepat dan luas. Sehingga, setiap hari kita mendapatkan informasi yang begitu banyak.
Namun, kita juga perlu menyimpan informasi tersebut agar bisa digunakan nanti. Lalu, bagaimana agar otak kita mampu bekerja lebih baik untuk menyimpan dan mengolah informasi tersebut?
Apa itu Second Brain?
Kalau orang-orang dulu menggunakan buku tulis atau buku diary untuk menyimpan peristiwa, kejadian ataupun mencatat sesuatu yang penting. Sekarang kita bisa mencatat, mengelola dan menyimpan informasi lewat HP, tablet, laptop atau hardisk external.
Berkat teknologi, kita jauh lebih mudah walaupun cara kerjanya sama, yaitu mencatat dan menyimpan. Tapi dengan second brain, kita dapat mengakses dan menggunakan kapan pun dan di mana pun. Bahkan masih tersimpan, ketika perangkat kita hilang, jika telah disimpan ke penyimpanan online atau cloud storage.
Jadi, apa itu Second brain? Second Brain adalah sebuah tempat untuk menyimpan dan mengatur informasi yang kita punya. Seperti Google Keep, Note Apple, Google Drive, iCloud, Note Apple, hardisk external dan seterusnya. Walaupun lebih canggih otak manusia dalam mengelola informasi, namun otak manusia belum bisa menyimpan dalam jangka waktu lama.
Kenapa kita perlu menggunakan Second Brain? Karena kita tidak harus mengingat-ingat semua hal yang kita tahu. Entah sesuatu yang masih jauh atau sudah lampau. Sehingga, otak kedua ini, dapat mengurangi beban hidup kita yang cukup banyak.
Sebenarnya, Second Brain sudah ada di beberapa platform media sosial. Seperti Instagram, yang punya fitur Save Post dan Arsip. fitur-fitur itu berguna ketika kita menemukan konten yang unik atau inspiratif, sehingga kita bisa menyimpan langsung tanpa menyalin tautannya.
Cara Membangun Otak Kedua
Tiago Forte dalam buku “Building a Second Brain” memberitahu kita, cara membangun otak kedua dengan metode CODE; Capture, Organize, Distill dan Express. Arti dalam bahasa Indonesia yaitu menangkap, mengelola, menyaring dan menyatakan.
Memang, kegiatan tersebut sering kita lakukan, apalagi hanya menangkap informasi. Tapi setelah menangkap, kebanyakan dari kita lupa untuk mengelola informasi tersebut dengan baik. Tiago Forte memperkenalkan sebuah metode untuk mengelola atau mengorganisasi informasi. Metode itu bernama, P-A-R-A, singkatan dari Projects, Area, Resources dan Archives.
Projects adalah informasi dengan kategori yang mempunyai tujuan, batas waktu dan hasil akhir. Contohnya tugas kuliah, revisi skripsi, proyek desain, menulis esai buat Mojok.co dan lainnya.
Area adalah informasi dengan kategori yang dapat membantu kita melaksanakan kewajiban dan berjangka panjang. Contohnya, catatan kebutuhan atau keuangan pribadi, daftar tugas tiap bulan, foto 3x4 dan seterusnya.
Resource adalah informasi dengan kategori yang kita minati dan berguna untuk masa depan. Contohnya ide cerita, referensi foto, playlist film dan lainnya. Resource bisa kita anggap sebagai bank ide atau referensi.
Archives adalah informasi dengan kategori yang sudah dikerjakan atau tidak aktif di tiga kategori sebelumnya. Kalau suatu saat nanti membutuhkan lagi, kita tinggal cari di Archives.
Gampangnya, kita ibaratkan second brain itu sebuah hardisk external. Lalu, kita membuat empat folder file dengan nama kategori-kategori di atas. Ketika kita mendapatkan informasi, maka kita bisa memasukkan informasi sesuai dengan jenis kategori.
Second Brain sangat membantu dalam pekerjaan, apalagi di bidang kepenulisan, keuangan, pendataan, seni digital dan lain-lain. Selain itu, kita bisa lebih produktif dan tidak sembarangan mengatur hidup.
Bahkan, kita bisa memahami diri kita sendiri karena sesuatu yang terkoleksi atau tersimpan adalah cermin untuk refleksi. Otak kita tidak bisa mengingat semua hal, tapi otak kita mampu untuk mengatur agar semua hal dapat diingat.
🥰🥰
BalasHapus